Mengapa Kamu?

Kamu selayaknya matahari kala senja
Laksana hamparan bintang di angkasa
Sorot matamu serupa pita kaset yang sering ku putar
merasuk masuk, terngiang selalu dalam ingatan
Berbicara denganmu bagai candu
Sungguh, barang sedetikpun diri ini tak sanggup lepas darimu

Namun terkadang, kamu bisa menjadi belati
menusuk dalam-dalam relung sanubari
meninggalkan bekas luka yang tak terobati
dan rasa yang meronta karena tak ingin disakiti

Saya ini batu.
Mengapa saya selalu berbalik kepada kamu?

Mengapa harus kamu, yang dapat mengubah hitam menjadi merah jambu?
Mengapa selalu kamu, yang dapat meyakinkan bahkan ketika tidak ada pilihan?
Mengapa kamu, rumah yang ku tuju ketika dunia mengabaikan...

Dari sekian banyak jalan menuju rumah,
persimpangan untuk singgah,
sandaran untuk melepas lelah,
namun hanya kepada kamulah jemari kaki ini melangkah

Mengapa kamu?
Mengapa harus kamu yang saya cinta?

Comments

Popular Posts