yang (belum) Diikhlaskan
Kamu datang
Sedemikian rupa, kamu hadir mengisi pagi hingga petang
Muncul di saat yang tepat
Pergi di saat bicara pun diri ini tak sempat
Waktu itu, hati ini belum tertambat.
Kamu datang lagi
Kali ini, kamu datang bersama mimpi
Aku tidak yakin
Orang bilang kamu hanya kujadikan pelarian
Dari cerita lama yang tak kunjung hilang dari ingatan
Orang bilang kamu datang hanya di saat butuh
Memanggilku di saat kamu perlu sesuatu
Tapi, siapa mereka?
Mereka tidak tahu apa-apa
Waktu itu, hati ini mulai menyukai
Kamu mulai hilang
Aku mulai takut
Takut kalau-kalau terulang kembali yang sudah-sudah
Takut jikalau kamu mengetahui yang sebenarnya
Waktu itu, hati ini mulai gamang
Aku makin gila
Tidak kutemui kau dimana-mana
Aku makin pasrah
Ku kembalikan saja semua seperti semula
Waktu itu, hati ini tidak lagi berarti apa-apa
Namun,
mengapa semua kini terkait padamu?
Segala ba bi bu orang lain tertuju padamu
Apapun pembicaraan yang sedang dilakukan bermuara padamu
Seolah-olah duniaku isinya hanya kamu
Kali ini, hati ini tidak tahu harus bagaimana
Sampai kapan
Sampai kapan terus seperti ini?
Mengapa semesta seolah tidak merestui
Padahal saya hanya ingin melepasmu pergi
Atau bisa jadi saya hanya tidak ingin jatuh lebih dalam lagi
"Kita tak semestinya berpijak diantara ragu yang tak berbatas. Seperti berdiri, di tengah kehampaan. Mencoba untuk membuat pertemuan cinta..."
p.s
Terinspirasi dari cerita seorang teman. Terimakasih untuk ceritanya. Saya tidak tahu persisnya seperti apa. Jadi, maaf kalau ada yang lupa di tulis di atas. :)
Comments
Post a Comment